Internasionalisasi Gerakan, Dua Kader Muhammadiyah Mengabdi bagi Masyarakat Muslim Kamboja

JAZIRAHNEWS.COM – Kepanjangan gerakan internasionalisasi Muhammadiyah, dua kader Muhammadiyah, Jajang Nurzaman dan Sidik Saiful Anwar yang berasal dari Pondok Hajjah Nuriyah Shabran Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melakukan pengabdian bagi muslim Kamboja, selama dua tahun.

Jajang Nurzaman, dalam siaran pers yang diterima redaksi muhammadiyah.or.id, Senin 28 November 20222 menuturkan dirinya bersama Saiful Anwar memulai pengabdian di Kamboja pada, 5 Agustus 2022.

Pengabdian di lakukan di Sekolah Bersepadu Musa Asiah (SEPAMA) Kampung Svay Khleang, Tbong Khmum, Kamboja.

[related by=”latepost” jumlah=”2″ mulaipos=”1″]

Dirinya mengaku takjub dengan semangat keberislaman masyarakat Kamboja, atau yang sering disebut sebagai masyarakat Islam Cham.

Mereka menjadi minoritas di tengah penduduk yang mayoritas beragama Budha.

Meski demikian, mereka tetap kuat menjalin persatuan serta budaya keislaman di masyarakat muslim masih kental.

[related by=”latepost” jumlah=”2″ mulaipos=”3″]

“Meskipun minoritas, kami salut dengan kehidupan masyarakat Islam Cham yang masih terawat akan persatuan serta budaya Islam masih kental.” Ucapnya.

Sekolah SEPAMA yang di bawah Yayasan Musa – Asiah (YASMA), dirinya merasa dekat dengan komunitas muslimnya dikarenakan beberapa hal, selain kedekatan budaya dengan Indonesia, di Kantor Sekolah SEPAMA terdapat tulisan berbahasa Khmer yang sangat identik dengan Muhammadiyah, yaitu “Hidup-hidupilah YASMA, dan jangan mencari penghidupan di YASMA”.

“Bagi orang Muhammadiyah, kata-kata tersebut sudah tidak asing apabila kata YASMA digantikan dengan Muhammadiyah bahkan bagi kader persyarikatan, kata-kata tersebut sudah terpatri di dalam sanubari.” Imbuhnya.

[related by=”latepost” jumlah=”2″ mulaipos=”5″]

Setelah diamati dengan seksama, Jajang menemukan bahwa kalimat tersebut memang terinspirasi dari KH. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah yang berpesan “Hidup-hidupilah Muhammadiyah, dan Jangan Mencari Hidup di Muhammadiyah”.

Ini merupakan salah satu tanda nilai-nilai Muhammadiyah tersebar sampai di negeri Khmer.

Selain itu, para siswa juga tertarik ingin melanjutkan belajar pada studi lanjut di Indonesia. Baik itu dalam belajar dalam bidang keagamaan, maupun yang lain.

[related by=”latepost” jumlah=”2″ mulaipos=”7″]

Dirinya berharap, Muhammadiyah akan memberi harapan segar kepada anak-anak Muslim di Kamboja dalam melanjutkan menuntut ilmu ke tingkat yang lebih tinggi.

“Harapan besar semoga mereka semakin lancar berbicara Indonesia dan pada masa kuliah nanti, anak-anak murid mampu melanjutkan pendidikan di Indonesia pada umumnya dan di Lembaga Muhammadiyah khususnya.” Tandas Jajang.***


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *