Kremlin menolak rumor ganda tubuh Putin sebagai ‘kebohongan’

[ad_1]

Desas-desus berulang tentang body-double muncul kembali setelah Presiden Putin mengunjungi pasukan di Kherson yang diduduki minggu lalu.

Kremlin telah menolak desas-desus bahwa Presiden Vladimir Putin memiliki tubuh mirip yang menggantikan pemimpin berusia 70 tahun itu dan bahwa dia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berlindung di bunker nuklir.

[related by=”latepost” jumlah=”2″ mulaipos=”1″]

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mencantumkan apa yang dia katakan sebagai rekayasa tentang Rusia dalam pidato yang menyentuh sejarah negara itu sejak jatuhnya Uni Soviet tahun 1991, penyebab perang Ukraina, dan dugaan pengkhianatan masyarakat Barat.

“Kamu mungkin pernah mendengar bahwa dia [Putin] memiliki sangat banyak kembaran yang bekerja alih-alih dia saat dia duduk di bunker,” kata Peskov pada konferensi Moskow sebelum tertawa: “Satu lagi kebohongan.”

“Anda lihat sendiri seperti apa presiden kita: dia dulu, dan sekarang, sangat aktif – mereka yang bekerja di sebelahnya hampir tidak bisa mengikutinya,” katanya.

[related by=”latepost” jumlah=”2″ mulaipos=”3″]

“Energinya hanya bisa membuat iri. Kesehatannya, insya Allah, hanya bisa diharapkan. Tentu saja, dia tidak duduk di bunker mana pun. Ini juga bohong,” tambah Peskov.

Putin mengunjungi markas pasukan Rusia yang bertempur di Ukraina [Pool Photo via AP]

Kremlin telah berulang kali menepis spekulasi bahwa Putin, pemimpin terpenting Rusia sejak 1999, sedang sakit.

Selama kunjungan kenegaraan ke Moskow bulan lalu, Presiden China Xi Jinping mengatakan kepada Putin bahwa dia yakin para pemilih akan mendukung pemimpin Rusia itu lagi dalam pemilihan presiden yang dijadwalkan pada 2024. Putin belum mengatakan apakah dia akan mencalonkan diri lagi.

[related by=”latepost” jumlah=”2″ mulaipos=”5″]

Ketika dia pertama kali berkuasa, Putin berjanji untuk mengakhiri kekacauan yang mencengkeram Rusia pasca-Soviet pada 1990-an, tetapi invasi ke Ukraina adalah krisis militer paling serius yang dihadapi pemimpin Kremlin mana pun sejak perang Soviet-Afghanistan pada 1979-89.

Konflik di Ukraina telah mengantarkan konfrontasi paling parah dengan Barat sejak Krisis Rudal Kuba 1962, sementara Putin telah memutuskan untuk menjauh dari Barat menuju China.

[ad_2]

[related by=”latepost” jumlah=”2″ mulaipos=”7″]

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *