JAZIRAHNEWS.COM – Realisasi penyerapan gas bumi yang masuk dalam Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) untuk industri pupuk di Indonesia mengalami penurunan dari sisi volume.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengatakan hal tersebut.
“Realisasi volume harga gas bumi tertentu dalam lima tahun terakhir terdapat kecenderungan penurunan volume untuk industri pupuk,” ujar Tutuka.
Tutuka menyampaikan hal itu dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu (3/4/2024)
Dirinya mengungkapkan hal tersebut terjadi karena serapan konsumen yang tidak optimal akibat proses pemeliharaan (maintenance) dan kendala operasi pabrik.
Berdasarkan data yang dipaparkan, pada 2022 realisasi tercatat sebesar 708 billion british thermal unit per day (BBTUD) dari volume 855,06 BBTUD atau sebesar 82 persen.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Lebih dari 50 Pakar Dunia Bahas Sejarah Haji dan Dua Masjid Suci di Jeddah
Platform OKX Jadi Pilihan Cerdas untuk Pemula di Bisnis Crypto
Turun Rp 2 Juta, Ini Rincian Biaya Haji 2026 yang Harus Dibayar Jemaah

SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca artikel lainnya di sini : Terjatuh di Kei Besar, Maluku Tenggara, Bakamla dan Tim SAR Gabungan Terus Cari ABK Kapal Alistya Utama
Sementara pada 2023 tercatat realisasi penyerapan sebesar 668,28 BBTUD dengan volume 824,06 BBTUD atau 84,3 persen.
Faktor kedua yang mempengaruhi penurunan HGBT disebabkan oleh keterbatasan kemampuan pasokan hulu dan adanya maintenance dari sisi hulu migas yang dikelola SKK Migas.
Baca artikel lainnya di sini : Terkait Pertemuan Puan Maharani dengan Rosan Roeslani di Acara Buka Bersama, PDIP Beri Tanggapan
Baca Juga:
Gerakan Nasional “Indonesia Jaga Palestina” Resmi Dimulai dari CFD Sudirman-Thamrin
Jokowi Diam Saat Prabowo Reshuffle 5 Menteri Termasuk Sri Mulyani
Reshuffle Kabinet 2025: Publik Pesimis, Indef Soroti Ekonomi Tertahan
Diperlukan kerja sama berbagai pihak agar kebutuhan itu terpenuhi.
Apalagi pengembangan
PT Pupuk Indonesia bakal meningkat dari 820 million standard cubic feet per day (MMSCFD) per hari menjadi 1.076 MMSCFD per hari pada 2030.
“Hal ini memerlukan keseriusan segala pihak agar dapat memastikan kebutuhan industri pupuk dapat dipenuhi oleh industri gas nasional,” pungkasnya.***
Artikel di atas, sudah dìterbitkan di portal berita nasional ekonomi dan bisnis Infoesdm.com
Sempatkan juga untuk membaca berbagai berita dan informasi lainnya di media online Fokussiber.com dan Hellobekasi.com
Baca Juga:
Rencana Gaza Riviera Bocor, Rp1.642 Triliun Disiapkan Investor
Sri Mulyani Tetap di Kabinet, Pemerintah Pastikan Ekonomi Aman Terkendali
DPR Siap Kawal Aturan LPG 3 Kg Pakai NIK, Puan Ingatkan Sosialisasi Maksimal
Pastikan juga download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.
Sedangkan untuk publikasi press release di media online ini, atau pun serentak di puluhan media lainnya, dapat menghubungi Jasasiaranpers.com.
WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.


















