Presiden Erdogan Sebut 50.000 Orang Tak Bersalah Dibunuh Secara Brutal dan 2 Juta Orang Dipenjara

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 31 Oktober 2024 - 14:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Facebook.com @Recep Tayyip Erdoğan)

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Facebook.com @Recep Tayyip Erdoğan)

JAZIRAHNEWS.COM – Israel telah menyandera semua lembaga yang bertugas melindungi prinsip-prinsip internasional.

Seperti perdamaian, hak asasi manusia, dan demokrasi, kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Rabu (30/10/2024).

Diketahui, tentara Israel terus melakukan serangan dahsyat terhadap Jalur Gaza.

Sejak serangan lintas batas oleh Hamas Oktober lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.

Dalam lebih dari setahun, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 43.000 orang, kebanyakan perempuan dan anak-anak.

Serta melukai lebih dari 101.000 orang, menurut otoritas kesehatan setempat.

Serangan Israel telah menyebabkan hampir seluruh penduduk wilayah tersebut terlantar.

Di tengah blokade yang sedang berlangsung, yang telah menyebabkan kekurangan parah makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas tindakannya di Gaza.

“Pemerintah Israel, yang dibutakan oleh ilusi Zionis, tidak hanya merebut Dewan Keamanan PBB.”

“Tetapi juga semua lembaga yang bertugas melindungi perdamaian, hak asasi manusia, kebebasan pers, dan demokrasi,” ujar Erdogan dalam sebuah acara di ibu kota Ankara.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

“Genosida di Gaza telah menyingkap semua topeng dunia. Pengabaian hukum oleh Pemerintahan Israel.”

“Sekali lagi mengingatkan kita bahwa nilai-nilai yang diklaim Barat telah dibelanya selama beberapa dekade ternyata tidak berarti apa-apa.”

“Kita semua melihat bahwa apa yang mereka sebut peradaban hanyalah monster tanpa taring.”

“Saya harus mengungkapkan kebenaran berikut meskipun sangat menyakitkan: Dunia Islam kita, yang populasinya hampir dua miliar.”

“Sayangnya gagal dalam ujian di Gaza dan Lebanon. Kita tidak mampu mencegah 50.000 saudara-saudari kita dari terkoyak oleh mesin pembunuh rezim Zionis.”

Erdogan mengutuk sikap diam global terhadap krisis Gaza, menyebutnya “memalukan” bagi kemanusiaan.

Ketika warga sipil menghadapi serangan bom yang terus menerus dan kondisi yang memburuk di wilayah Palestina itu.

“Kita sedang menjalani hari-hari yang memalukan bagi kemanusiaan dan peradaban, di mana 50.000 orang tak bersalah, sebagian besar anak-anak dan perempuan.”

“Telah dibunuh secara brutal, dan dua juta orang dipenjara di sebidang tanah kecil yang terus dibom,” ujar Erdogan.

Tidak ada langkah pencegahan yang diambil untuk menghentikan “musuh kemanusiaan, (Presiden Israel) Netanyahu,” tambahnya, menyebut situasi ini sebagai “kehancuran kemanusiaan.”

Selain dari beberapa negara, tidak ada reaksi kuat dari dunia Islam mengenai Gaza, kata presiden Turki tersebut, menambahkan bahwa sikap diam ini akan “dicatat dalam sejarah.”

“Kita memiliki tanggung jawab terhadap saudara-saudari kita di Gaza yang dibakar hidup-hidup, menjadi martir oleh bom-bom para kriminal Zionis di tenda-tenda tempat mereka tinggal,” ujar Erdogan.

Erdogan juga memperingatkan bahwa Israel akan membuat dua juta orang mengalami penderitaan “seperti di kamp Nazi” pada musim dingin ini, menyerukan tindakan untuk “mencegah kemanusiaan mencapai titik terendah”.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Haibisnis.com dan Infoemiten.com

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Halloup.com dan Harianjayakarta.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com (Pusat Siaran Pers Indonesia /PSPI): 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Klik Persrilis.com untuk menerbitkan press release di portal berita ini, atau pun secara serentak di puluhan, ratusan, bahkan 1.000+ jaringan media online.

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

 

Berita Terkait

Pasukan Amerika Serikat Tak Diizinkan Injakkan Kaki di Jalur Gaza oleh Gerakan Perjuangan Palestina Hamas
Gencatan Senjata Mulai Diberlakukan, Pihak Hamas dan Israel Saling Bebaskan dan Bertukar Tahanan
Donald Trump Kemungkinan akan Tangguhkan Pelarangan Aplikasi TikTok di Amerika Serikat Selama 90 Hari
Organisasi Pro Palestina Ajukan Sebanyak 50 Gugatan Pengadilan Terhadap Tentara Israel di Seluruh Dunia
Tiongkok Ucapkan Selamat Kepada Indonesia karena Telah Menjadi Anggota Penuh BRICS
Jet Tempur Pakistan Tewaskan Sedikitnya 46 Orang di Provinsi Paktika, Afghanistan Bagian Timur
Kelompok Bersenjata Asal Lebanon Hizbullah Secars Resmi Akui Kehilangan Jalur Pasokan Melalui Suriah
Apakah Pemerintah Tiongkok Telah Lakukan Kontak dengan Bashar al-Assad, Begini Respons Kemenlu
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Minggu, 9 Februari 2025 - 13:23 WIB

Pasukan Amerika Serikat Tak Diizinkan Injakkan Kaki di Jalur Gaza oleh Gerakan Perjuangan Palestina Hamas

Senin, 20 Januari 2025 - 13:21 WIB

Gencatan Senjata Mulai Diberlakukan, Pihak Hamas dan Israel Saling Bebaskan dan Bertukar Tahanan

Senin, 20 Januari 2025 - 07:55 WIB

Donald Trump Kemungkinan akan Tangguhkan Pelarangan Aplikasi TikTok di Amerika Serikat Selama 90 Hari

Selasa, 7 Januari 2025 - 13:35 WIB

Organisasi Pro Palestina Ajukan Sebanyak 50 Gugatan Pengadilan Terhadap Tentara Israel di Seluruh Dunia

Selasa, 7 Januari 2025 - 13:11 WIB

Tiongkok Ucapkan Selamat Kepada Indonesia karena Telah Menjadi Anggota Penuh BRICS

Berita Terbaru