JAZIRAHNEWS.COM – Qatar pada Jumat (11/10/2024) menuntut penyelidikan internasional segera atas penargetan Israel terhadap misi penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).
Kementerian Luar Negeri Qatar mengecam serangan yang menargetkan Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL), yang menimbulkan korban luka di kalangan personelnya.
Disebutkan pula bahwa serangan terhadap UNIFIL merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap ketentuan hukum kemanusiaan internasional dan Resolusi Dewan Keamanan No. 1701.
Resolusi tersebut menuntut penghentian konflik antara Lebanon dan Israel secara menyeluruh.
Baca Juga:
Inilah Reaksi Timur Tengah Terhadap Kemenangan Donald Trump di Pemilihan Presiden Amerika Serikat
Donald Trump Menangi Pemilihan Presiden AS 2024, Capres Amerika Serikat dari Partai Republik
Serta pembentukan zona demiliterisasi di antara Garis Biru — batas antara Lebanon dan Israel — dan Sungai Litani.
Resolusi hanya mengizinkan kepemilikan senjata dan peralatan militer bagi pasukan Lebanon dan UNIFIL di area tersebut.
Kementerian mendesak komunitas internasional untuk melakukan tindakan tegas.
Guna memaksa pendudukan Israel agar segera menghentikan serangan agresif mereka dan pelanggaran berulang terhadap hukum internasional”.
Baca Juga:
Tom Lembong Resmi Ajukan Praperadilan, Penetapan Tersangka Disebut Dilakukan Secara Sewenang-wenang
Artis Cantik Prilly Latuconsina Angkat Bicara Soal Pasangan Hidup, Tak Terlalu Ngoyo Soal Jodoh
Pada Jumat pagi, militer Israel menembaki sebuah pos pemantauan milik pasukan penjaga perdamaian PBB di markas besarnya di Naqoura, Lebanon selatan.
Akibatnya, dua pasukan penjaga perdamaian dari kontingen Sri Lanka terluka, menurut Kantor Berita Nasional Lebanon.
Dua pasukan penjaga perdamaian lainnya yang berasal dari Indonesia juga mengalami hal serupa pada Kamis.
Israel melancarkan serangan udara besar-besaran di seluruh Lebanon terhadap apa yang diklaim.
Baca Juga:
85 Orang WNI Bertahan di Lebanon, Kemenlu Sebut Sebanyak 79 WNI Sudah Dipulangkan ke Tanah Air
Tingkatkan Daya Saing, BRI Peduli Gelar Pelatihan dan Sertifikasi Halal UMKM dari Berbagai Daerah
Presiden Erdogan Sebut 50.000 Orang Tak Bersalah Dibunuh Secara Brutal dan 2 Juta Orang Dipenjara
Tetapi tanpa bukti transparan ke publik sebagai target Hizbullah sejak 23 September.
Sedikitnya 1.351 orang tewas dan lebih dari 3.800 lainnya terluka serta 1,2 juta orang mengungsi akibat serangan rezim tersebut.
Serangan udara tersebut merupakan eskalasi dari perang lintas batas selama setahun antara Israel dan Hizbullah.
Sejak terjadinya ofensif di Jalur Gaza, ketika kelompok Palestina Hamas meluncurkan serangan tahun lalu.
Hingga kini lebih dari 42.100 orang, mayoritas perempuan dan anak-anak, tewas dalam serangan tersebut.
Kendati terdapat peringatan internasional bahwa Timur Tengah berada di ambang perang kawasan di tengah serangan gencar Israel terhadap Gaza dan Lebanon.
Israel memperluas konflik dengan melakukan serangan darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Ekbisindonesia.com dan Pangannews.com
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Apakabarindonesia.com dan Bintangnews.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)
Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com (Pusat Siaran Pers Indonesia /PSPI): 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Klik Persrilis.com untuk menerbitkan press release di portal berita ini, atau pun secara serentak di puluhan, ratusan, bahkan 1.000+ jaringan media online.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.