JAZIRAHNEWS.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons desakan sejumlah pihak yang meminta Budi Arie Setiadi mundur.
Dari jabatan sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).
Desakan itu dikaitkan dengan insiden peretasan dalam bentuk ransomware pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS)
Yang terjadi di Surabaya sejak Rabu (17/6/2024), yang berakibat server sejumlah lembaga dan kementerian lumpuh.
Baca Juga:
Artis Cantik Prilly Latuconsina Angkat Bicara Soal Pasangan Hidup, Tak Terlalu Ngoyo Soal Jodoh
85 Orang WNI Bertahan di Lebanon, Kemenlu Sebut Sebanyak 79 WNI Sudah Dipulangkan ke Tanah Air
Desakan agar Budi Arie Setiadi mundur dari jabatan Menkominfo RI, salah satunya disuarakan Southeast Asia Freedom of Expression Network (Safenet).
Dengan menggalang petisi via laman change.org yang dibuka sejak 26 Juni 2024.
Hingga hari ini, petisi bertajuk “PDNS Kena Ransomware, Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi Harus Mundur!” telah ditandatangani sebanyak 22.177 warga net.
PDNS 2 di Surabaya mengalami serangan siber dalam bentuk ransomware bernama Brain Chiper, varian terbaru dari Lockbit 3.0.
Baca Juga:
Tingkatkan Daya Saing, BRI Peduli Gelar Pelatihan dan Sertifikasi Halal UMKM dari Berbagai Daerah
Presiden Erdogan Sebut 50.000 Orang Tak Bersalah Dibunuh Secara Brutal dan 2 Juta Orang Dipenjara
Terkait Soal Penghapusan Utang Petani, Mentan Andi Amran Sulaiman Sebut Diatur Lewat Perpres
Puncaknya, PDNS mulai tidak bisa diakses sejak Kamis (20/6/2024) yang berakibat layanan publik tidak bisa diakses, termasuk layanan imigrasi.
Safenet menyebut, terdapat sedikitnya 282 instansi pemerintah pengguna PDNS yang terdampak serangan siber tersebut.
Pemerintah menargetkan pemulihan atas serangan siber PDNS 2 di Surabaya rampung pada bulan ini.
Presiden Jokowi merespons desakan sejumlah pihak yang meminta Budi Arie Setiadi mundur.
Baca Juga:
Dukung Hilirisasi Tambang dan Ketahanan Energi, Minergi Media Luncurkan Portal Tambangpost.com
Respons Reza Artamevia Usai Thariq Halilintar Larang Istrinya Aaliyah Massaid Makan yang Pedas-pedas
“Semuanya sudah dievaluasi,” kata Presiden Jokowi, Rabi (3/6/2024).
Jokowi menyampaikan usai meresmikan ekosistem baterai dan kendaraan listrik Korea Selatan di Karawang, Jawa Barat, Rabu, merespons desakan tersebut.
Sebelumnya, Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya cadangan data nasional guna mengantisipasi insiden serupa terulang di kemudian hari.
“Di back up semua data nasional kita, sehingga kalau ada jadian, kita tidak terkaget-kaget,” katanya.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Businesstoday.id dan Kongsinews.com
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Ekspres.news dan Femme.id
Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)
WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Pastikan download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.