Duit Negara Raib, Mohamad Riza Chalid Malah Santai di Luar Negeri

Jaksa agung dan imigrasi saling lempar bola cari keberadaan bos migas. Rakyat geram karena maling triliunan malah sulit ditangkap.

Avatar photo

- Pewarta

Jumat, 18 Juli 2025 - 09:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengusaha Minyak Mohammad Riza Chalid. (Facebook.com @Mohammad Riza Chalid)

Pengusaha Minyak Mohammad Riza Chalid. (Facebook.com @Mohammad Riza Chalid)

RAKYAT memang sudah lama curiga kalau kasus korupsi migas ini bakal banyak drama, dan benar saja, si bos minyak Riza Chalid sekarang entah di mana.

Menurut data Ditjen Imigrasi, Riza diketahui meninggalkan Indonesia lewat Bandara Soekarno-Hatta pada 6 Februari 2025 menuju Malaysia. Sejak itu, batang hidungnya tak pernah terlihat lagi.

“Berdasarkan sistem APK V4.0.4 kami, Mohamad Riza Chalid keluar meninggalkan wilayah Indonesia pada tanggal 06-02-2025 menuju Malaysia,” kata Plt. Dirjen Imigrasi Yuldi Yusman blak-blakan.

Masalahnya, pemerintah Indonesia terkesan cuma bisa mengandalkan surat menyurat.

“Kami sudah berkoordinasi dengan perwakilan di Malaysia dan Singapura untuk mencari keberadaan yang bersangkutan,” tambah Yuldi, dengan nada seolah itu sudah cukup.

Sementara rakyat geram karena duit negara disikat habis-habisan, para pejabat masih sibuk kirim-kirim nota diplomatik. Katanya sih sudah ada kontak dengan imigrasi Malaysia dan Polisi Diraja Malaysia.

Singapura Lempar Bola: Riza Sudah Lama Tak Terlihat di Sana

Lucunya lagi, sempat muncul isu Riza kabur ke Singapura, tapi pemerintah sana langsung lempar bola. Katanya, Riza sudah lama nggak main ke sana.

Kementerian Luar Negeri Singapura dalam pernyataan resmi yang dikutip 16 Juli 2025 membantah dengan data catatannya.

“Catatan imigrasi kami menunjukkan bahwa Muhammad Riza Chalid tidak sedang berada di Singapura dan yang bersangkutan sudah lama tidak memasuki Singapura,” katanya.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Singapura bahkan sempat bilang siap bantu kalau diminta secara resmi, tapi intinya mereka cuci tangan. Nah lho, Indonesia malah kelihatan seperti anak bawang di meja perundingan.

Menurut Yuldi Yusman, Riza memang sempat tercatat masuk Singapura Agustus 2024, tapi cuma sebagai pengunjung biasa.

“Yang bersangkutan datang dengan status visitor dan bukan pemegang permanent resident,” jelasnya.

Sayangnya, sampai sekarang, nggak jelas langkah serius apa yang dilakukan pemerintah buat tarik Riza pulang. Rakyat lagi-lagi cuma disuguhi janji manis koordinasi lintas negara.

Kejagung Janji Cari Sampai Dapat, Rakyat Masih Ragu

Kejaksaan Agung sendiri mengakui kalau saat mereka menetapkan Riza sebagai tersangka, dia sudah tidak ada di Indonesia.

“Berdasarkan informasi, yang bersangkutan tidak tinggal di dalam negeri,” kata Direktur Penyidikan pada Jampidsus Kejagung, Abdul Qohar.

Abdul Qohar bilang sudah bekerja sama dengan perwakilan kejaksaan di Singapura buat bantu cari. Tapi rakyat tahu, kerja sama model begini ujung-ujungnya bisa lama dan ujung-ujungnya juga bisa mentok.

Kasus yang menyeret Riza ini bukan ecek-ecek. Dia diduga terlibat korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor KKKS tahun 2018–2023. Nilainya? Triliunan rupiah.

Riza adalah beneficial owner PT Orbit Terminal Merak, salah satu dari delapan tersangka baru.

Hebatnya lagi, dia sudah kabur duluan sebelum dipanggil sebagai tersangka. Ini bukan kebetulan, ini strategi.

Sayangnya, pemerintah malah sibuk bikin pernyataan pers, padahal kalau mau serius, banyak cara bisa diambil buat seret dia pulang.

Komentar Rakyat: Jangan Cuma Omdo, Seret Dong!

Banyak rakyat di media sosial sudah nggak sabar. “Kalau cuma buat jumpa pers mah kita juga bisa,” tulis seorang netizen di X (dulu Twitter).

Ada juga yang nyeletuk: “Kasus besar gini kok gampang banget kabur? Negara kalah sama satu orang?” Begitulah suara rakyat yang sudah muak sama korupsi.

Pemerintah mestinya sadar, kalau lambat, rakyat bakal makin kehilangan kepercayaan.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Riza mungkin asyik ngopi di Kuala Lumpur, sementara rakyat cuma bisa gigit jari nungguin duit negara balik.

Semoga saja ini jadi tamparan buat penegak hukum supaya lebih sigap.

Jangan sampai kejadian lama terulang lagi: maling duit negara bisa jalan-jalan santai di luar negeri tanpa tersentuh hukum.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Kongsinews.com dan Hilirisasinews.com.

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Halloup.com dan Halloupdate.com.

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Jatimraya.com dan Hellocianjur.com.

Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.

Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.

Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.

Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center

Berita Terkait

Turun Rp 2 Juta, Ini Rincian Biaya Haji 2026 yang Harus Dibayar Jemaah
Gerakan Nasional “Indonesia Jaga Palestina” Resmi Dimulai dari CFD Sudirman-Thamrin
Jokowi Diam Saat Prabowo Reshuffle 5 Menteri Termasuk Sri Mulyani
Mutasi 61 Perwira Polri: Komjen Dedi Prasetyo Jadi Wakapolri
Panitia Siapkan Jalur VVIP untuk Penutupan FORNAS NTB
Misteri Kematian Diplomat Muda: Prabowo Serukan Penyelidikan Menyeluruh
Tersangka Korupsi Chromebook Jurist Tan Belum Juga Hadir Penuhi Panggilan Jaksa
Biografi Lengkap Mohammad Natsir: Ulama Besar, Pemimpin Negara, Pejuang Bangsa
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Kamis, 30 Oktober 2025 - 22:05 WIB

Turun Rp 2 Juta, Ini Rincian Biaya Haji 2026 yang Harus Dibayar Jemaah

Minggu, 19 Oktober 2025 - 20:00 WIB

Gerakan Nasional “Indonesia Jaga Palestina” Resmi Dimulai dari CFD Sudirman-Thamrin

Senin, 15 September 2025 - 07:01 WIB

Jokowi Diam Saat Prabowo Reshuffle 5 Menteri Termasuk Sri Mulyani

Rabu, 6 Agustus 2025 - 07:33 WIB

Mutasi 61 Perwira Polri: Komjen Dedi Prasetyo Jadi Wakapolri

Kamis, 31 Juli 2025 - 05:50 WIB

Panitia Siapkan Jalur VVIP untuk Penutupan FORNAS NTB

Berita Terbaru