PRESIDEN Prabowo Subianto, menyerukan penyelidikan menyeluruh dan transparan atas kematian Arya Daru Pangayunan, diplomat muda Kementerian Luar Negeri yang ditemukan tewas pada 8 Juli 2025.
Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, dalam konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat siang (25/6/2025).
“Beliau menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum agar dilakukan penyelidikan sebaik-baiknya,” kata Prasetyo, seraya menekankan pentingnya menunggu hasil resmi dari aparat.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Lebih dari 50 Pakar Dunia Bahas Sejarah Haji dan Dua Masjid Suci di Jeddah
Platform OKX Jadi Pilihan Cerdas untuk Pemula di Bisnis Crypto
Turun Rp 2 Juta, Ini Rincian Biaya Haji 2026 yang Harus Dibayar Jemaah

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kematian Arya mengejutkan publik dan komunitas diplomatik karena posisinya yang strategis serta reputasinya yang baik sebagai diplomat muda potensial di Kemlu.
Arya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di kamar indekosnya, dengan bagian kepala terlilit lakban, mendorong spekulasi tentang kemungkinan unsur kekerasan.
Polisi Telah Periksa CCTV dan 15 Saksi Kunci Sejak 8 Juli
Polda Metro Jaya telah memeriksa lebih dari 20 titik rekaman CCTV yang mencakup lingkungan tempat tinggal, kantor, dan area lain yang dikunjungi Arya dalam sepekan sebelum kematiannya.
Baca Juga:
Gerakan Nasional “Indonesia Jaga Palestina” Resmi Dimulai dari CFD Sudirman-Thamrin
Jokowi Diam Saat Prabowo Reshuffle 5 Menteri Termasuk Sri Mulyani
Reshuffle Kabinet 2025: Publik Pesimis, Indef Soroti Ekonomi Tertahan
“Pemeriksaan digital forensik terhadap rekaman CCTV masih berlangsung dan melibatkan tim Direktorat Reserse Siber,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi kepada pers, Kamis (24/7/2025).
Pihak kepolisian juga telah memeriksa 15 saksi, termasuk keluarga korban, rekan kerja, tetangga indekos, serta orang-orang terakhir yang berkomunikasi dengan Arya.
Menurut Ade Ary, tidak ada temuan yang menunjukkan indikasi kekerasan langsung, namun barang bukti digital tengah dianalisis untuk memastikan kronologi kematian korban.
Dalam laporannya kepada media nasional, ia juga menyebutkan bahwa hasil autopsi menjadi kunci utama pengungkapan penyebab kematian diplomatik tersebut.
Baca Juga:
Rencana Gaza Riviera Bocor, Rp1.642 Triliun Disiapkan Investor
Sri Mulyani Tetap di Kabinet, Pemerintah Pastikan Ekonomi Aman Terkendali
DPR Siap Kawal Aturan LPG 3 Kg Pakai NIK, Puan Ingatkan Sosialisasi Maksimal
Kompolnas Desak Hasil Autopsi Segera Diumumkan Publik
Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Mohammad Choirul Anam, menyatakan keprihatinan atas lambatnya publikasi hasil autopsi, yang menurutnya sangat menentukan arah penyelidikan.
“Semua bukti digital sudah dikantongi, tinggal autopsi saja. Semoga bisa segera diumumkan karena ini penting,” kata Anam.
Ia menambahkan bahwa belum ada hambatan berarti dalam penyelidikan, sehingga publik wajar untuk mengharapkan kejelasan dalam waktu dekat.
Jenazah Arya telah diautopsi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) oleh tim forensik yang ditunjuk kepolisian.
Namun hingga laporan ini disusun, hasil laboratorium forensik belum diumumkan ke publik, baik oleh kepolisian maupun pihak rumah sakit.
Diplomasi, Integritas, dan Ketegangan yang Tak Terucapkan di Balik Karier Arya
Arya Daru Pangayunan bukan sekadar diplomat muda; ia dikenal sebagai pribadi cerdas dan berdedikasi tinggi dalam pekerjaannya di lingkungan Kementerian Luar Negeri.
Lulusan hubungan internasional dari universitas terkemuka ini baru-baru ini dikabarkan sedang menangani isu strategis regional yang berkaitan dengan kerja sama Indonesia dan negara-negara ASEAN.
Rekan-rekannya di Kemlu menyebut Arya sebagai sosok yang “berintegritas tinggi, tenang, dan profesional,” demikian disampaikan salah satu kolega.
Belum ada indikasi dari penyelidikan bahwa Arya sedang mengalami tekanan kerja ekstrem atau sedang dalam masalah pribadi.
Namun sumber dari internal Kemlu menyebutkan bahwa Arya sempat terlibat dalam diskusi sensitif menyangkut keamanan regional, meskipun belum dapat dipastikan relevansinya dengan penyebab kematiannya.
Spekulasi Publik dan Seruan Transparansi dari Lembaga Hak Asasi
Kematian tragis Arya membuka ruang spekulasi di media sosial, mulai dari dugaan bunuh diri, pembunuhan, hingga konspirasi yang melibatkan pihak luar.
Namun pihak kepolisian menegaskan bahwa penyelidikan masih dalam tahap awal dan belum ada kesimpulan apapun yang dapat dipublikasikan secara resmi.
Lembaga pemantau HAM, Imparsial, dalam pernyataannya mendesak negara untuk menjamin bahwa kasus ini tidak diselesaikan secara tertutup atau penuh misteri.
“Kasus kematian pejabat publik, apalagi dengan ciri-ciri mencurigakan, wajib ditangani dengan prinsip akuntabilitas dan transparansi penuh,” ujar Direktur Eksekutif Imparsial, Gufron Mabruri, dalam siaran pers di situs resmi lembaga tersebut
Komitmen terhadap keterbukaan informasi publik dan integritas proses hukum menjadi pertaruhan penting dalam menjaga kepercayaan masyarakat.
Kesimpulan: Mengungkap Fakta, Menjaga Integritas Institusi Negara
Kematian Arya Daru Pangayunan bukan hanya soal kehilangan individu, tetapi juga menjadi simbol krusial bagi transparansi dan akuntabilitas lembaga negara.
Penyelidikan yang mendalam, netral, dan berdasarkan bukti ilmiah adalah jalan satu-satunya untuk mencegah munculnya kecurigaan publik yang tak berdasar.
Dengan perhatian langsung dari Presiden dan tekanan publik yang besar, aparat penegak hukum kini berada di bawah sorotan tajam untuk memberikan jawaban yang meyakinkan.
Publik, khususnya komunitas diplomatik dan pengamat kebijakan luar negeri, menunggu dengan cemas kepastian tentang apa yang sebenarnya terjadi di balik tragedi ini.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Arahnews.com dan Haloagro.com.
Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Sentranews.com dan Indonesiaraya.co.id.
Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Hellojateng.com dan Hariankarawang.com.
Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.
Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.
Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.
Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.
Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center






















